Lokasi: Kp. Pangarakan, rt/rw: 17/06, no.99, Srogol, Cigombong, Bogor, Jawa Barat
Yg masuk gang spn lido, pertigaan yg ada atm brinya belok kiri, sebelum jembatan pasir buncir belok kiri
Mapay Rental Outdoor sewa tenda camping dan alat mendaki berkualitas dan lengkap dengan tarif sudah per trip jadi dijamin murah, bisa dikirim/COD
Lokasi: Kp. Pangarakan, rt/rw: 17/06, no.99, Srogol, Cigombong, Bogor, Jawa Barat
Yg masuk gang spn lido, pertigaan yg ada atm brinya belok kiri, sebelum jembatan pasir buncir belok kiri
Musim kemarau merupakan saat yang tepat untuk mendaki gunung. Karena selain cuaca yang cerah, potensi hujan di gunung juga menjadi berkurang sehingga kegiatan mendaki jadi lebih menyenangkan tanpa hambatan.
Berikut beberapa tips mendaki di musim kemarau:
1. Siapkan Perlengkapan Yang Memadai
Walaupun tidak hujan, suhu udara di musim kemarau akan lebih dingin daripada musim penghujan. Dinginnya udara akan sangat terasa terutama pada malam atau dini hari. Lengkapi alat-alat pribadi kamu terutama pakaian, jaket wind breaker atau polar, kupluk, kaos kaki, sleeping bag dan sarung tangan.
2. Persiapan Fisik
Sebelum melakukan pendakian entah di musim kemarau atau penghujan, usahakan olahraga atau pemanasan terlebih dahulu supaya tubuh tidak kaget pada saat trekking.
3. Bawa Perbekalan Air Yang Cukup
Ada banyak gunung yang sumber airnya tetap melimpah walaupun musim kemarau. Tetapi, banyak pula gunung yang sumber airnya mengering saat musim kemarau. Ada baiknya untuk mencari informasi terlebih dahulu mengenai kondisi sumber air pada saat di basecamp pendakian. Jangan sampai kehabisan air saat mendaki gunung.
4. Bawa Masker dan Kacamata
Jarangnya hujan di gunung saat musim kemarau menjadikan kondisi jalur pendakian menjadi kering dan berdebu. Saat kaki melangkah, debu akan langsung beterbangan dan rawan masuk ke mata. Hal itu tentu tidak sehat bagi mata dan sistem pernapasan. Oleh karena itu, dibutuhkan perlengkapan untuk melindungi wajah dan mata dari debu seperti masker dan kacamata.
5. Jangan Membuat Api Unggun
Kebakaran hutan memang bisa disebabkan oleh alam, ketika ranting atau dahan kering saling bergesekan akibat tiupan angin sehingga menyebabkan percikan api sebagai pemicu kebakaran. Meski begitu, kita sebagai pendaki juga harus bisa meminimalisir resiko kebakaran. Caranya dengan tidak membuat api unggun. Bara api dari perapian bisa saja tertiup angin dan jatuh pada ranting yang kering dan mudah terbakar. Bagi pendaki yang merokok pun tidak boleh membuang puntung rokoknya sembarangan.
Mau lebih mengenal Owa Jawa, macan tutul serta kemping dan bermain di air terjun. Datanglah ke Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol.Kali ini saya kemping di sebuah kawasan yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP).
Merupakan tempat Penangkaran Owa Jawa serta habitat dari hewan endemik seperti Macan Tutul dan elang Jawa, berada di ketinggian 800 mdpl dan terletak di sebelah barat laut TNGGP. Ya, tempat ini adalah Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB).Kita bisa belajar mengenai kehidupan salah satu hewan yang sudah terbilang langka ini. Berkunjung ke Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kita bisa belajar banyak mengenai kehidupan satwa yang satu ini baik di tempat penangkaran maupun yang hidup di alam bebas. Berada di Kabukapaten Bogor, untuk menuju lokasi kita bisa melewati jalan raya Sukabumi menuju Kecamatan Cigombong yang hanya berjarak 30 menit dari Resort Lido.Selain penangkara Owa Jawa di sini kita juga disuguhi oleh aktivitas alam bebas yang bisa dilakukan. Seperti memantau kehidupan Owa Jawa melalui pos monitoring, Loop Canopy Trail sepanjang 2 kilometer dengan mengelilingi kawasan sambil belajar tentang flora dan fauna yang hidup di kawasan tersebut, berkemah dan melakukan kegiatan water trekking ke beberapa air terjun disekitar lokasi Bodogol.
Gunung Halimun di Jawa Barat punya keindahan alam yang menawan. Termasuk salah satu keunikannya yang menarik adalah jamur menyala.Perjalanan saya menuju jantung hutan di Gunung Halimun dengan tujuan untuk mencari tumbuhan yang memperlihatkan keindahanya di malam hari. Tumbuhan yang memiliki nama latin Marasmius sp atau dikenal dengan jamur menyala ini tumbuh di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tepatnya tidak jauh dengan Resort Penelitian Cikaniki yang berlokasi di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Untuk menuju lokasi yang berjarak sekitar 1 jam dari Kota Sukabumi, akses yang harus dilewati tidaklah mudah. Dimulai dari jalan yang berkelok-kelok mengikuti kontur pegunungan dan setelah sampai di pintu masuk kawasan taman nasional jalan yang dilewati adalah jalan berbatu seperti dasar sungai yang kering sejauh 3 kilometer.Setelah melakukan perjalanan yang panjang sampailah saya di Resort Cikaniki yang merupakan stasiun yang digunakan untuk kegiatan penelitian dan kunjungan ekowisata. Di tempat ini juga terdapat wisma yang bisa digunakan pengunjung untuk menginap. Dan untuk tiket masuknya sendiri sangat murah yakni dengan Rp 5.000 kita bisa menjelajah kawasan ini.Tidak jauh dari resort terdapat aliran sungai yang sangat jernih dan sebuah air terjun yang dinamakan Curug Cimacan. Jadi setelah melewati jalan berbatu yang melelahkan, saya melepas pegal dengan mandi di aliran sungai tersebut sambil menikmati indahnya Curug Cimacan.Setelah badan kembali segar, saya pun melanjutkan perjalanan ke Bumi Perkemahan Citalahab dan kembali ke Resort saat malam hari untuk mulai pencarian Jamur menyala. Tetapi saat pejalanan menuju Buper hujan turun dan saat itu sudah sore hari jadi saya memutuskan mendirikan tenda di tengah perkebunan Teh Nirmala.Hujan yang turun dari sore baru reda sekitar jan 9 malam, barulah saya memulai pencarian jamur di sekitar resort Cikaniki. Setelah beberapa jam melakukan pencarian akhirnya saya pun menemukan jamur tesebut, jamurnya pun memiliki ukuran yang kecil dan berwarna putih. Karena terkena air hujan proses pembakaran enzim pada jamur tersebut tidak sempurna, tidak menyala begitu terang.Setelah berhasil menemukan jamur tersebut saya kembali ke tenda yang saya dirikan di tengah perkebunan teh. Dan ternyata ada satu lagi keindahan yang diperlihatkan Gunung Halimun yakni saat matahari terbit, kabut tipis yang menutupi hutan. Kabut yang indah sesuai dengan nama Halimunnya sendiri yang berarti kabut
Lokasi: Jl. Ciapus, Gang dukuh, Rt/Rw: 01/02, Sukamanah, Tamansari, Bogor
Kalau sudah mendengar sepatu hiking pasti yang ada di pikiran kamu adalah tahan banting. Gimana nggak? Sepatu ini punya fungsi untuk mendaki gunung, menempuh medan yang curam, berlumpur, berbatu, dan segala jenis medan yang menyeramkan.
1. PEMILIHAN BAHAN PEMBERSIH
Saat akan membersihkan sepatu hiking kamu cara paling aman adalah siapkan wadah berisi air hangat tanpa campuran sabun. Kamu bisa membersihkan sepatu hiking dengan mild soap atau sabun dengan pH netral (7.0), seperti sabun/shampoo bayi atau sabun cair cuci piring. Jangan mencuci sepatu hiking dengan sabun batangan atau detergen. Sementara jika sepatu hiking kamu mulai berjamur, bisa mencampurkan air dan cuka dengan komposisi 80% - 20%. Namun pada beberapa jenis sepatu hiking waterproof, penggunaan sabun dipercaya dapat melunturkan bagian yang memberikan perlindungan dari air pada sepatu. Sehingga kamu sangat dianjurkan untuk membersihkan dengan air saja.
2. PEMILIHAN ALAT PEMBERSIH YANG TEPAT
Sepatu hiking sendiri terbagi dalam dua bagian yaitu bagian atas (luar) dan bagian bawah (sol). Masing-masing bagian ini memerlukan alat pembersih yang berbeda. Untuk membersihkan bagian atas sepatu, kamu bisa menggunakan lap basah atau sikat dengan bulu lembut. Sementara untuk bagian dalam, kamu harus melepaskan lebih dulu insole sepatu, lalu gunakan sikat halus yang kering untuk membersihkan bagian dalam tersebut. Bagian insole bisa kamu bersihkan dengan sikat halus yang sudah lebih dulu dibasahi.
3. CARA MENGERINGKAN
Setelah cukup bersih, keringkan sepatu dengan cara diangin-anginkan. Kamu bisa menjemurnya di halaman rumah yang tidak langsung terkena sinar matahari, karena sinar matahari dapat merusak material sepatu dan dapat memudarkan warna sepatu. Untuk mempercepat proses pengeringan, kamu bisa mengeringkan lebih dulu bagian luar sepatu dengan kanebo sampai kanebo tidak bisa menyerap air. Selanjutnya siapkan koran bekas, kemudian masukkan dalam sepatu sambil ditekan-tekan agar menyerap. Kamu juga bisa menjemur sepatu dengan cara menggantungkan tali sepatu atau dijemur dengan posisi terbalik.
4. CARA PERAWATAN SEBELUM DISIMPAN
Bahan sepatu hiking biasanya terbuat dari kanvas atau kulit, atau bisa jadi gabungan dari keduanya. Untuk cara perawatan sepatu hiking berbahan kulit sebelum proses penyimpanan dengan menyemir sepatu mendekati kering. TIndakan ini untuk menjaga agar kelembaban kulit tidak terlalu kering. Sedangkan pada sepatu dengan bahan kanvas yang umumnya adalah sepatu waterproof, perawatannya dengan memberikan semprotan waterproof yang bisa kamu dapatkan dengan harga sekitar Rp 100 ribu dengan kualitas standar.
5. PENYIMPANAN SEPATU
Setelah semua tahap selesai, dan sepatu dalam kondisi kering, kamu bisa mengisi sepatu dengan gumpalan kertas untuk menjaga bentuk sepatu tidak berubah. Sebaiknya jangan gunakan kertas koran, tetapi gunakanlah kerta berwarna putih. Kemudian simpan sepatu hiking kamu tanpa tertindih benda atau sepatu lain. Kamu juga bisa kembali memasukkan sepatu tersebut di dalam box sepatu kemudian isi dengan silica gel.
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu destinasi wisata pendakian. Hal itu karena di sana ada beberapa gunung yang menjadi tujuan favorit para pendaki gunung. Gunung yang mudah didaki, hingga memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) bisa ditemukan di sini. Para pendaki pemula hingga mereka yang sudah sering mendaki bisa menyambangi gunung-gunung di Jawa Tengah. Bagi mereka yang ingin menginjakkan kakinya di puncak-puncak tertinggi, Jawa Tengah, berikut ini 5 gunung tertinggi di sana.
1. Gunung Slamet
2. Gunung Sumbing
3. Gunung Lawu
4. Gunung Sindoro
5. Gunung Merbabu